Hari: 10 November 2016

SERAP ASPIRASI WARGA KADUS 2… KPMD ADAKAN MUSDUS

KARANGLEWAS2016 — Untuk yang kedua giliran warga Kadus 2 yang mengadakan MUSDUS, KPMD sangat antusias untuk mengadakan Musdus. KPMD memang sangat luar biasa, semangat terus untuk kemajuan desa Karanglewas. Untuk menyerap aspirasi/usulan tahun anggaran 2016/2017 diadakann MUSDUS (Musyawarah Dusun) untuk MUSDUS yang kedua bertempatan di Kadus 2 pada hari Rabu 9 November 2016 di Baledesa Karanglewas pukul 19.30. Berikut adalah usulan warga wilayah Kadus 2 : Perbaikan jalan setapak RT 4. Di berikan setiap RT gerobak pengangkut sampah. Pembuatan BAK sampah. Perbaikan jalan setapak RT 5. Perbaikan drainase dekat rumah Pak Ridwan dan Pak Isro RT 5. Dibuat saluran...

Read More

SERAP ASPIRASI WARGA KADUS 1… KPMD ADAKAN MUSDUS

KARANGLEWAS2016 –Musdus itu apa? Musdus adalah kepanjangan dari musyawarah dusun. Musyawarah dusun diadakan untuk menyerap aspirasi warga untuk wilayah dusun tersebut. Jadi aspirasi warga dusun bisa di serap dan diajukan kepada BPD dan Pemerintahan Desa. Musdus diadakan bersama dengan KPMD. KPMD itu apa? KPMD kepanjangan dari Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat  dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan aspirasi di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan. Sebagai kader masyarakat tentunya peran dan tugas membantu pengelolaan pembangunan di desa diharapkan tidak terikat oleh waktu. Jumlah...

Read More

ASAL MULA DESA KARANGLEWAS

KARANGLEWAS— Sekitar tahun 1600 M berdirilah sebuah padepokan yang didirikan oleh seorang Syeh Muhammad, seorang penyebar agama islam keturunan dari kerajaan Surakarta. Padepokan ini diberi nama padepokan Karangluwes. Karangluwes sendiri terdiri dari dua kata yaitu karang dan luwes. Karang yang berarti kekuatan sedangkan luwes yang berarti lemah lembut. Padepokan ini masih dalam kadipaten Onje yang pada saat itu adipatinya bernama Hanyokro Kusumo. Adipati Onje yang bernama Hanyokro Kusumo ini memiliki dua orang anak yang bernama Ki Yudantaka dan Ki Arsantaka. Karena sesuatu hal Ki Arsantaka meninggalkan kadipaten Onje dan di angkat menjadi anak angkat oleh seorang kyai yang bernama kyai Pindik dan diangkat menjadi seorang demang Pagendolan yang saat ini masuk daerah kabupaten Banjarnegara. Pada suatu ketika kurang lebih pada tahun 1700 M pecahlah perang Mangkubumen antara pasukan Mangkubumi yang dibantu Raden Masaid melawan Pakubuwono II yang pada saat itu Padepokan Karangluwes dipimpin oleh seorang ngabehi yang bernama Raden Tumenggung Dipoyudo I. Raden Tumenggung Dipoyudo I terlibat dalam peperangan antara pangeran Mangkubumi melawan Pakubuwono II, dan Raden Tumenggung Dipoyudo I wafat dan jenazahnya hilang dalam waktu beberapa bulan. Kemudian secara kebetulan jenazah Raden Tumenggung Dipoyudo I dapat ditemukan Ki Arsantaka. Kemudian diangkat menjadi Demang Humbul, sementara putra Ki Arsantaka yang bernama Ki Arsanyuda diangkat menjadi Pati Ngabehi di Karangluwes yang saat itu ngabehi dijabat oleh Raden Tumenggung Dipoyudo II. Berhubung Raden Tumenggung Dipoyudo II sering sakit-sakitan Ki Arsayuda putra...

Read More